Padel, Olahraga Baru yang Jadi Tren Global
UNESCO – Olahraga Padel belakangan mulai ramai dibicarakan di Indonesia. Berasal dari Meksiko pada akhir 1960-an, padel kini berkembang pesat di Eropa, terutama Spanyol, lalu menyebar ke Asia. Bahkan, Federasi Padel Internasional (FIP) mencatat lebih dari 90 negara telah mengenal olahraga ini.
Indonesia pun tak mau ketinggalan. Lapangan padel mulai dibangun di Jakarta, Bali, Surabaya, dan kota besar lain. Para pecinta olahraga raket yang sebelumnya hanya akrab dengan bulu tangkis, tenis, atau squash sekarang penasaran menjajal padel.
Sebagai jurnalis olahraga, saya sempat mencoba Olahraga Padel langsung di salah satu lapangan baru di Jakarta. Rasanya berbeda, seru, dan jauh lebih mudah dipelajari dibanding tenis.

Sejarah Singkat Olahraga Padel
Dari Meksiko ke Dunia
Olahraga Padel diciptakan oleh Enrique Corcuera di Acapulco, Meksiko, pada tahun 1969. Awalnya ia hanya ingin membuat versi “tenis mini” di halaman rumah dengan dinding sebagai pembatas. Siapa sangka eksperimen itu justru melahirkan olahraga baru.
Olahraga ini kemudian dibawa ke Spanyol oleh seorang bangsawan, Alfonso de Hohenlohe, pada awal 1970-an. Dari Spanyol, padel menyebar luas ke Argentina, lalu seluruh Eropa. Kini, Spanyol dan Argentina menjadi pusat perkembangan padel dunia.
Padel Jadi Olahraga Global
- Tahun 1991: berdirinya Federación Internacional de Pádel (FIP).
- 2019: FIP mencatat padel sebagai olahraga raket dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
- 2023: sudah ada ribuan lapangan padel di lebih dari 90 negara, termasuk Indonesia.
Perbedaan Padel dengan Tenis
Ukuran Lapangan
- Lapangan padel: 10 x 20 meter, lebih kecil dari tenis.
- Dikelilingi dinding kaca atau kawat, mirip squash. Bola boleh memantul dari dinding.
Raket
- Raket padel: tanpa senar, bentuk padat dengan lubang-lubang kecil.
- Lebih ringan dan pendek dibanding raket tenis.
Bola
- Bola padel mirip bola tenis, tapi tekanan udaranya sedikit lebih rendah.
Sistem Permainan
- Umumnya dimainkan ganda (2 lawan 2).
- Skor sama dengan tenis: 15, 30, 40, game.
- Permainan lebih cepat dan rally lebih panjang.
Keunikan dan Daya Tarik Padel
Kenapa padel cepat populer? Jawabannya ada pada keunikan permainannya.
- Lebih Mudah Dipelajari
Gerakan padel tidak serumit tenis. Pemula bisa cepat menikmati permainan. - Dinamis dan Menyenangkan
Bola bisa memantul ke dinding, sehingga permainan lebih seru dan tidak cepat berhenti. - Olahraga Sosial
Karena dimainkan ganda, padel menekankan kerja sama tim. Cocok sebagai ajang kumpul komunitas. - Cocok untuk Semua Usia
Tidak butuh kekuatan besar seperti tenis, sehingga anak-anak hingga lansia bisa bermain.
Padel di Indonesia: Tren Baru yang Berkembang

Lapangan Padel Mulai Bermunculan
- Jakarta: beberapa klub elit sudah membangun lapangan padel.
- Bali: populer di kalangan turis asing, terutama komunitas Eropa.
- Surabaya & Bandung: mulai ada komunitas dan rencana pembangunan fasilitas.
Komunitas Padel
Komunitas kecil pecinta padel di Indonesia aktif mengadakan fun match dan kelas perkenalan. Mereka juga sering mengunggah konten edukasi di media sosial agar masyarakat lebih mengenal padel.
Event dan Kompetisi
Meski masih terbatas, beberapa turnamen padel sudah digelar di Jakarta. Harapannya, ke depan ada liga nasional padel seperti bulu tangkis atau tenis.
Potensi Padel Jadi Olahraga Populer di Indonesia
Budaya Raket yang Kuat
Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara bulu tangkis. Masyarakat akrab dengan olahraga raket, sehingga padel tidak terasa asing.
Dukungan Tren Global
Banyak atlet dunia ikut mempopulerkan Olahraga Padel . Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, hingga David Beckham dikabarkan punya lapangan padel pribadi.
Gaya Hidup Urban
Olahraga Padel juga dilihat sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan networking di kalangan eksekutif muda serta komunitas ekspat.
Pengalaman Pribadi Mencoba Padel
Saat pertama kali memegang raket Olahraga Padel, saya merasa permainan ini lebih ringan daripada tenis. Saat rally, bola sering memantul ke dinding kaca, membuat permainan jadi penuh kejutan.
Setelah 30 menit bermain, keringat bercucuran tapi saya tidak merasa terlalu lelah. Itulah yang membuat padel ideal: olahraga yang fun, tidak terlalu berat, tapi tetap membakar kalori.

Saya bermain satu jam bersama tiga pemain lain, dan kami semua setuju: padel adalah olahraga yang bikin ketagihan.
Tantangan Perkembangan Padel di Indonesia
Biaya dan Infrastruktur
Pembangunan lapangan Olahraga Padel cukup mahal karena harus menggunakan dinding kaca khusus.
Minimnya Pelatih Bersertifikat
Indonesia masih kekurangan pelatih padel berpengalaman. Banyak pemain belajar otodidak atau dari pelatih asing.
Belum Ada Liga Resmi
Olahraga Padel masih butuh dukungan federasi olahraga agar kompetisi resmi bisa digelar secara rutin.
Masa Depan Padel di Indonesia
Meski penuh tantangan, prospek padel sangat cerah. Jika federasi olahraga dan swasta mendukung, padel bisa menjadi olahraga baru yang populer, layaknya futsal atau basket dulu.
Beberapa sekolah internasional di Jakarta dan Bali bahkan sudah mulai memperkenalkan Olahraga Padel kepada siswanya. Ini bisa jadi awal perkembangan besar.
Padel, Olahraga Baru dengan Potensi Besar
Olahraga Padel adalah olahraga raket yang memadukan tenis dan squash, mudah dipelajari, seru, dan bersifat sosial. Kini, padel mulai berkembang di Indonesia dengan munculnya lapangan baru dan komunitas aktif.
Sebagai sport vlogger, saya menuliskan catatan ini:
“Cobalah bermain padel sekali saja, dan kamu akan mengerti kenapa olahraga ini begitu cepat mendunia. Di Indonesia, padel bukan sekadar tren, tapi calon olahraga masa depan.”