Wisata Kuliner Jogja: 10 Tempat Makan Ikonik untuk Wisatawan

WISATA41 Views

Jogja, Kota Wisata Sekaligus Surga Kuliner

UNESCO – Yogyakarta bukan hanya destinasi budaya dan sejarah. Kota ini juga menjadi surga wisata kuliner yang membuat siapa pun ingin kembali lagi. Dari gudeg yang manis, sate klathak yang gurih, hingga oseng mercon yang pedas menggigit, semua ada di sini.

Sebagai travel vlogger, saya mencoba menyusuri 10 tempat Wisata Kuliner Jogja yang populer di kalangan wisatawan dan warga lokal. Setiap tempat punya makanan khas yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan cerita panjang tentang tradisi dan kehidupan masyarakat Jogja.

1. Gudeg Yu Djum, Legenda Kuliner Jogja

Tidak lengkap rasanya ke Wisata Kuliner Jogja tanpa mencicipi gudeg. Salah satu yang paling terkenal adalah Gudeg Yu Djum, yang sudah ada sejak 1950-an.

Menu Andalan

  • Gudeg nangka muda dengan rasa manis gurih.
  • Opor ayam kampung.
  • Sambal krecek pedas.

Gudeg Yu Djum kini memiliki banyak cabang, tetapi cita rasanya tetap sama: autentik dan penuh nostalgia. Rasanya cocok disantap pagi, siang, maupun malam.

2. Sate Klathak Pak Pong, Ikonik Bantul

Wisata Kuliner Jogja – Berbeda dari sate kambing biasa, sate klathak hanya menggunakan bumbu garam lalu dibakar dengan tusukan besi. Proses ini membuat daging matang merata dan lebih empuk.

Menu Andalan

  • Sate klathak daging kambing muda.
  • Tongseng kambing dengan kuah kental.
  • Gulai kambing pedas.

Di Sate Klathak Pak Pong, antrean selalu panjang, terutama malam hari. Namun, begitu mencicipinya, rasa gurih dan tekstur daging yang lembut benar-benar sepadan dengan waktu menunggu.

3. Angkringan Lik Man, Suasana Malam Jogja

Wisata Kuliner Jogja – Angkringan adalah ikon kuliner malam Jogja. Dan Angkringan Lik Man menjadi salah satu yang paling legendaris.

Menu Andalan

  • Kopi jos (kopi hitam panas dengan bara arang).
  • Nasi kucing dengan sambal teri atau oseng tempe.
  • Aneka sate-satean (usus, telur puyuh, ati ampela).

Harga makanan di angkringan murah meriah, membuatnya populer di kalangan mahasiswa. Suasananya hangat, sederhana, tetapi penuh cerita.

4. House of Raminten, Unik dan Nyentrik

Wisata Kuliner Jogja – Jika ingin merasakan kuliner dengan suasana berbeda, House of Raminten adalah jawabannya. Restoran ini menggabungkan konsep tradisional Jawa dengan sentuhan modern yang eksentrik.

Menu Andalan

  • Wedang uwuh (minuman herbal hangat).
  • Sego kucing versi eksklusif.
  • Ayam koteka (ayam dimasak dalam bambu).

Makan di sini bukan sekadar soal rasa, tetapi juga pengalaman unik yang hanya bisa ditemukan di Jogja.

5. Bakpia Pathok 25, Oleh-Oleh Wajib

Wisata Kuliner Jogja identik dengan bakpia, camilan manis yang wajib dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Bakpia Pathok 25 adalah merek paling populer yang sudah ada sejak 1948.

Menu Andalan

  • Bakpia kacang hijau klasik.
  • Bakpia keju, cokelat, green tea.
  • Bakpia premium dengan kulit tipis.

Rasanya manis, lembut, dan legit. Tidak heran jika toko ini selalu dipenuhi wisatawan yang berburu oleh-oleh.

6. Warung Handayani, Ayam Goreng Kalasan Asli

Wisata Kuliner Jogja – Ayam goreng Kalasan adalah kuliner khas Sleman, dan salah satu tempat terbaik untuk menikmatinya adalah Warung Handayani.

Menu Andalan

  • Ayam goreng Kalasan yang gurih dan renyah.
  • Lalapan segar dengan sambal terasi.
  • Tempe garit khas Jogja.

Rasanya gurih dengan bumbu yang meresap hingga ke tulang. Sangat cocok disantap bersama nasi hangat.

7. Oseng Mercon Bu Narti, Pedasnya Menggigit

Wisata Kuliner Jogja- Bagi pecinta pedas, wajib mencoba Oseng Mercon Bu Narti. Warung sederhana ini terkenal dengan oseng daging pedasnya yang melegenda.

Menu Andalan

  • Oseng mercon daging sapi dengan cabai melimpah.
  • Sambal bawang khas Jogja.
  • Aneka lauk tambahan (ayam, tempe, telur).

Rasanya pedas membakar lidah, tetapi bikin ketagihan. Bahkan banyak wisatawan yang rela antre hanya untuk mencobanya.

8. Soto Kadipiro, Sejak 1921

Wisata Kuliner Jogja – Soto Kadipiro adalah salah satu warung soto tertua di Jogja. Berdiri sejak 1921, tempat ini menjadi bukti bahwa cita rasa sederhana bisa bertahan lebih dari seabad.

Menu Andalan

  • Soto ayam bening dengan suwiran ayam kampung.
  • Perkedel kentang.
  • Tempe goreng renyah.

Soto Kadipiro menyajikan rasa yang ringan dan segar, cocok disantap kapan saja.

9. Mie Ayam Tumini, Favorit Pecinta Mie

Wisata Kuliner Jogja – Kalau mencari mie ayam khas Jogja, Mie Ayam Tumini wajib dicoba. Lokasinya di selatan Terminal Giwangan, selalu ramai pengunjung.

Menu Andalan

  • Mie ayam jumbo dengan kuah kental pekat.
  • Tambahan ceker pedas.
  • Es teh jumbo segar.

Kuah kental berwarna cokelat pekat jadi ciri khas Mie Ayam Tumini, membuatnya berbeda dari mie ayam pada umumnya.

10. Tempo Gelato, Kafe Hits Anak Muda

Wisata Kuliner Jogja – Untuk pecinta dessert modern, Tempo Gelato adalah tempat yang wajib dikunjungi. Kafe ini berlokasi di Prawirotaman dan selalu dipadati anak muda maupun wisatawan mancanegara.

Menu Andalan

  • Gelato berbagai rasa (vanilla, tiramisu, matcha, cokelat).
  • Espresso klasik.
  • Pastry ringan.

Suasananya cozy dan instagramable, menjadikannya spot kuliner sekaligus tempat nongkrong populer.

Wisata Kuliner Jogja: Dari Tradisional ke Modern

Wisata Kuliner Jogja ada pada keberagaman. Makanan tradisional seperti gudeg, sate klathak, dan oseng mercon tetap eksis, berdampingan dengan kuliner modern seperti gelato dan kafe kekinian.

Kombinasi ini membuat Jogja selalu menarik untuk dikunjungi. Wisatawan bisa sarapan gudeg, makan siang sate klathak, malamnya angkringan, lalu menutup hari dengan gelato. Semua bisa dinikmati dalam satu kota.

Kesimpulan

10 tempat Wisata Kuliner Jogja ini hanyalah sebagian kecil dari ratusan kuliner menarik yang ada di kota pelajar ini. Dari makanan tradisional hingga modern, Jogja selalu punya cara untuk memanjakan lidah setiap orang.

Sebagai seorang travel vlogger, saya selalu menuliskan satu pesan bagi wisatawan:
“Datanglah ke Jogja dengan perut kosong dan hati terbuka. Karena setiap gigitan makanan di kota ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal cerita, tradisi, dan keramahtamahan orang Jogja.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *